Islam dan perbudakan konsep penghapusan hukum sistem solusi
Oleh Ardha Candra
Kalau
diamati ayat-ayat Al-Qur'an, tidak ada suatu ajaran yang menyatakan
dengan tegas : "hapuskan perbudakan..!!" atau "diharamkan memperbudak
manusia..!!" atau "laknat Allah bagi orang yang telah memperbudak orang
lain..!!", bahkan dalam riwayat, jelas dikhabarkan Rasulullah juga
mempunyai budak, laki-laki dan perempuan..
Apabila Al-Qur'an
berbicara tentang budak, maka itu bukan menyangkut soal SISTEM, tapi
lebih bernuansa MENTALITAS. Apabila dalam diri manusia ada suatu
persepsi 'bisa memperlakukan orang lain semau kita dengan membayar
sejumlah uang atau harta' maka itu namanya PERBUDAKAN, terlepas apapun
sistem yang diterapkan. Jaman dulu aturannya lebih nyata, jelas-jelas
ada transaksi yang memperjual-belikan manusia, sekarang sistem sudah
berubah bentuk, misalnya : perjanjian kontrak kerja antara perusahaan
dengan karyawan, majikan dengan pembantu, itu juga bisa berdimensi
perbudakan.
Bahkan di dunia wanita sekarang ada perkembangan yang
merupakan paradoks, kebebasan yang melahirkan perbudakan. Kita tahu
bahwa sekarang ini kaum wanita telah banyak mengalami kebebasan dan
kemerdekaan. Bisa memutuskan apa yang diinginkannya, tanpa hambatan.
Namun kebebasan itu malah menjerumuskan, baik secara sadar maupun tidak,
wanita kedalam praktek perbudakan. Bulan yang lalu seorang teman
mengajak saya ke JHCC untuk melihat pameran Otomotif. Saya yang sudah
memperoleh informasi sebelumnya serta-merta menolak dengan alasan nggak
punya waktu. Saya tahu bahwa dalam pameran itu bertebaran gadis-gadis
remaja cantik dan sexy, memakai pakaian 'seadanya', sanggup menggoyahkan
sahwat laki-laki sekuat apapun, jumlahnya malah lebih banyak
dibandingkan mobil yang dipamerkan. Sebagai seorang laki-laki, saya
merasa tidak sanggup mendatangi tempat tersebut tanpa pulang dengan
pikiran bersih? Saya bertanya kepada teman tersebut : "Apa
sih..hubungannya mobil dan wanita-wanita itu?", sambil nyengir teman
saya menjawab : "Lha.. khan sama-sama enak buat dikendarai.."
Disadari atau tidak, kebebasan yang sudah dimiliki oleh kaum wanita, malah menjerumuskan mereka ke dalam perbudakan...
Abraham Lincoln 1 Januari 1863, mengumumkan secara resmi pembebasan
perbudakan. November tahun yang sama, dalam pidatonya menyinggung
politik "Milik Rakyat, diatur rakyat, dan dinikmati rakyat". Yang
dihapus oleh Abe Lincoln adalah SISTEM perbudakan, bukan MENTALITAS
Perbudakan. Apakah saat ini Amerika Serikat sudah bebas dari tindakan
perbudakan..??, mentalitas perbudakan masih hidup dalam masyarakat
Amerika, berubah wujud dalam dunia politik, bisnis, sosial, dll
1600 tahun yang lalu, seorang laki-laki buta huruf yang hidup digurun
pasir Arab menyampaikan ajaran bagaimana memperlakukan budak :
221. Dan janganlah kamu nikahi wanita-wanita musyrik, sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya wanita budak yang mu'min lebih baik dari wanita
musyrik, walaupun dia menarik hatimu. Dan janganlah kamu menikahkan
orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu?min) sebelum mereka
beriman. Sesungguhnya budak yang mu'min lebih baik dari orang musyrik
walaupun dia menarik hatimu. (Al Baqarah)
3. Dan jika kamu takut
tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim
(bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang
kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan
dapat berlaku adil maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang
kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat
aniaya. (An Nisaa)
25. Dan barangsiapa di antara kamu (orang
merdeka) yang tidak cukup perbelanjaannya untuk mengawini wanita merdeka
lagi beriman, ia boleh mengawini wanita yang beriman, dari budak-budak
yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu; sebahagian kamu adalah
dari sebahagian yang lain, karena itu kawinilah mereka dengan seizin
tuan mereka dan berilah maskawin mereka menurut yang patut, sedang
merekapun wanita-wanita yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan
(pula) wanita yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya; dan
apabila mereka telah menjaga diri dengan kawin, kemudian mereka
mengerjakan perbuatan yang keji (zina), maka atas mereka separo hukuman
dari hukuman wanita-wanita merdeka yang bersuami. (Kebolehan mengawini
budak) itu, adalah bagi orang-orang yang takut kepada kesulitan menjaga
diri (dari perbuatan zina) di antaramu, dan kesabaran itu lebih baik
bagimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (An Nisaa)
71. Dan Allah melebihkan sebahagian kamu dari sebahagian yang lain dalam
hal rezki, tetapi orang-orang yang dilebihkan (rezkinya itu) tidak mau
memberikan rezki mereka kepada budak-budak yang mereka miliki, agar
mereka sama (merasakan) rezki itu. Maka mengapa mereka mengingkari
ni'mat Allah ? (An Nahl)
33. Dan orang-orang yang tidak mampu
kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan
mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang
menginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka,
jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada
mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan
janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran,
sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari
keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka
sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada
mereka) sesudah mereka dipaksa (itu) (An Nuur)
58. Hai
orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang
kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta
izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang
subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan
sesudah sembahyang Isya. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa
atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka
melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang
lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.(An Nuur)
Disamping itu terdapat
puluhan ayat Al-Qur'an yang memerintahkan untuk 'memerdekakan budak'
sebagai simbol dari kemerdekaan mentalitas, dan itu dihitung sebagai
pahala yang besar disisi Allah.
Ibarat ada sebuah mesin yang
mengalami kebocoran dalam suatu pabrik, dan olinya tumpah mengotori
lantai. Abe Lincoln adalah seorang yang rajin, setiap hari membersihkan
lantai yang kotor tersebut, namun ajaran Islam menyatakan : "Tutup dan
perbaiki mesin yang bocor..", itu suatu solusi yang sangat cerdas,
datang dari 'manusia gurun yang buta huruf', entah dari mana Nabi
Muhammad SAW mendapat inspirasi....
COMMENTS