Beberapa pihak Muslim mencari rujukan tentang nabi Muhammad dalam alkitab, ini adalah sesuatu yang masuk akal karena alkitab memang sudah...
Beberapa
pihak Muslim mencari rujukan tentang nabi Muhammad dalam alkitab, ini
adalah sesuatu yang masuk akal karena alkitab memang sudah ada sebelum
keberadaan Islam. dan Allah menyampaikan bahwa alkitab masih terdapat
'jejak-jejak' ajaran para nabi yang mendahului beliau dan memuat
informasi tentang kedatangannya, sekalipun tanpa harus mengutak-atik
alkitab dari aspek keimanan Islam sudah cukup lewat Al-Qur'an. Kajian
alkitab bisa dilakukan secara ilmiah melalui analisa teks, latar
belakang sejarah, dll yang juga sebenarnya dilakukan oleh pihak Kristen
sendiri.
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al-Baqarah: 146)
Sebaliknya ada beberapa orang Kristen yang mencari-cari rujukan tentang ketuhanan Yesus dalam Al-Qur'an. Ini sangat tidak masuk akal karena Al-Qur'an datang belakangan justru untuk meluruskan penyimpangan yang dilakukan oleh pengikut ajaran terdahulu. Dua hal yang ditentang oleh Islam adalah soal (1) sikap kafir, menyembah Tuhan selain Allah dan (2) sikap musyrik, menciptakan sekutu dalam penyembahan terhadap Allah. maka informasi yang terkait dengan Isa Almasih pasti dalam konteks menolak penyembahan manusia terhadap beliau, dalam bentuk apapun. Maka yang terjadi adalah akrobat memelintir ayat-ayat Al-Qur'an, berlagak lebih tahu bahasa Arab dan memberikan tafsir sendiri, memotong-motong ayat lalu menyambungnya agar seolah-olah memunculkan kesimpulan yang mendukung ketuhanan Yesus, atau juga menyeleksi ayat Al-Qur'an mana yang dibuang dan mana yang diterima lalu ditafsirkan sesuai maunya sendiri.
Ini jelas menimbulkan reaksi jadi bahan tertawaan oleh umat Islam karena kajian Al-Qur'an sudah tersedia sejak ribuan tahun lalu, dilakukan oleh para ulama yang berkompeten, ahli bahasa Arab, ahli tafsir yang didukung penguasaan ulumul quran, sudah melalui perdebatan panjang dan terbuka, dan tidak sedikitpun yang berbau penerimaan terhadap kemusyrikan untuk menuhankan Yesus. Kunci yang menutup peluang tersebut ada pada ayat ini :
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Al-Maaidah: 72)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Maaidah: 17)
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. (Al-Baqarah: 146)
Sebaliknya ada beberapa orang Kristen yang mencari-cari rujukan tentang ketuhanan Yesus dalam Al-Qur'an. Ini sangat tidak masuk akal karena Al-Qur'an datang belakangan justru untuk meluruskan penyimpangan yang dilakukan oleh pengikut ajaran terdahulu. Dua hal yang ditentang oleh Islam adalah soal (1) sikap kafir, menyembah Tuhan selain Allah dan (2) sikap musyrik, menciptakan sekutu dalam penyembahan terhadap Allah. maka informasi yang terkait dengan Isa Almasih pasti dalam konteks menolak penyembahan manusia terhadap beliau, dalam bentuk apapun. Maka yang terjadi adalah akrobat memelintir ayat-ayat Al-Qur'an, berlagak lebih tahu bahasa Arab dan memberikan tafsir sendiri, memotong-motong ayat lalu menyambungnya agar seolah-olah memunculkan kesimpulan yang mendukung ketuhanan Yesus, atau juga menyeleksi ayat Al-Qur'an mana yang dibuang dan mana yang diterima lalu ditafsirkan sesuai maunya sendiri.
Ini jelas menimbulkan reaksi jadi bahan tertawaan oleh umat Islam karena kajian Al-Qur'an sudah tersedia sejak ribuan tahun lalu, dilakukan oleh para ulama yang berkompeten, ahli bahasa Arab, ahli tafsir yang didukung penguasaan ulumul quran, sudah melalui perdebatan panjang dan terbuka, dan tidak sedikitpun yang berbau penerimaan terhadap kemusyrikan untuk menuhankan Yesus. Kunci yang menutup peluang tersebut ada pada ayat ini :
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Al-Maaidah: 72)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al-Maaidah: 17)
COMMENTS