Kristen Mengatakan Nabi Muhammad Bisa Membaca

Sudah menjadi hal yang masyhur bahwa Nabi Muhammad Saw, tidak dapat membaca dan menulis, namun dalam hal ini, perlu dipahami bahwa Nabi M...

Penjelasan Mengenai Sejarah Perkawinan Nabi dengan Safiyyah

Kristen Bertanya Apakah Isa Al-Masih Mati atau Tidak Menurut Al-Qur'an?

Makna Penggalan Huruf Hijaiyah Di Awal Surat dan Hikmahnya

Sudah menjadi hal yang masyhur bahwa Nabi Muhammad Saw, tidak dapat membaca dan menulis, namun dalam hal ini, perlu dipahami bahwa Nabi Muhammad meskipun tidak bisa membaca dan menulis, Beliau sangat cerdas. Kecerdasan Nabi inilah yang seringkali disalah artikan oleh orang-orang Kafir bahwa Nabi Muhammad Saw, Bisa membaca dan menulis.

Kalangan Kristen tak henti-hentinya menyatakan bahwa Nabi Muhammad dapat menulis dan membaca, berikut ini saya akan menyebutkan dasar tuduhan mereka berikut bantahan saya:

Pertama: Kristen dalam banyak blog, web serta forum diskusi mengatakan bahwa Nabi Muhammad dapat membaca dan menulis berdasarkan sebuah catatan Hadits yang menyebut Nabi Bisa membaca dan menulis. berikut Haditsnya saya kutipkan:

Sahih BUKHARI NO 6467(Lidwa) http://id.lidwa.com/app/?k=bukhari&n=6467
(…) wahyu pertama-tama yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam adalah berupa mimpi yang baik ketika tidur, beliau tidak bermimpi selain datang seperti fajar subuh, dan beliau selalu pergi ke Goa Hira bertahannus di sana, yaitu beribadah beberapa malam, dan beliau untuk hal tersebut berbekal, (…)" kemudian beliau pulang dengan menggigil hingga menemui Khadijah dan berkata; "Selimutilah aku, selimutilah aku!" maka keluarganya pun menyelimuti beliau, sampai rasa ketakutan beliau menghilang, kemudian beliau berkata: "ya Khadijah, apa yang terjadi pada diriku?" beliau menceritakan peristiwa tersebut kepadanya dan berkata; "Aku mengkhawatirkan diriku" (…)Maka Khadijah pergi bersama beliau menemui Waraqah bin naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushshay, anak paman Khadijah, atau saudara ayahnya, ia adalah semasa jahiliyah beragama nashrani dan suka MENULIS KITAB SUCI ARABI, IA MENULIS INJIL ARABI DENGAN KEHENDAK ALLAH (…) kemudian tak berselang lama Waraqah meninggal dan wahyu berhenti beberapa lama hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sedih. Berita yang sampai kepada kami, kesedihan yang beliau alami sedemikian rupa, hingga beliau beberapa kali ingin bunuh diri dengan cara menerjukan diri dari puncak gunung, setiap kali beliau naik puncak gunung untuk menerjunkan dirinya, Jibril menampakkan diri dan mengatakan; 'hai Muhammad, sesungguhnya engkau betul-betul Rasulullah! ' nasehat ini menjadikan hatinya lega dan jiwannya tenang dan pulang. Namun jika sekian lama wahyu tidak turun, jiwanya kembali terguncang (…) 

 Tanggapan saya:  Penuduh sama sekali tidak bisa membaca terjemahan Hadits di atas dengan benar. sehingga tidak bisa membedakan oknum-oknum yang diceritakan di dalamnya.

....Maka Khadijah pergi bersama beliau menemui Waraqah bin naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushshay, anak paman Khadijah, atau saudara ayahnya, ia adalah semasa jahiliyah beragama nashrani dan suka MENULIS KITAB SUCI ARABI, IA MENULIS INJIL ARABI DENGAN KEHENDAK ALLAH....

Di sini sangat jelas sekali bahwa yang disebut sebut bisa menulis Injil bukanlah Nabi Muhammad, akan tetapi Ia disini mengacu kepada Waraqah Bin Naufal.

 
Kedua: Kristen Juga mengutip beberapa ayat Al-Qur'an yang tidak mereka pahami maknanya secara benar (arti atau makna bahasa Arab) dalam ayat tersebut sehingga mereka salah kaprah atau keliru mengartikan atau menterjemahkan teks dari ayat Al-Qur'an tersebut. ayat yang dimaksud adalah:

QS 98 : 2 : (yaitu) seorang Rasul dari Allah (Muhammad) yang membacakan lembaran-lembaran yang disucikan (Al Qur'an), # Jadi Muhammad SAW membacakan lembaran-lembaran. BUKAN MENGHAFALKAN. Terus dimana LEMBARAN-LEMBARAN INI??? Mushaf Quran tertua umur berapa?
 QS 13 : 30 : "Demikianlah Kami mengutus kamu (Muhammad) kepada satu umat yang sebelumnya beberapa umat telah berlalu untuk membacakan mereka apa yang Kami mewahyukan kamu ...."
 QS 17 : 106 : "Dan sebuah al-Qur'an yang Kami membahagi-bahagikan, untuk kamu (Muhammad) membacakannya kepada manusia berjarak-jarak, dan Kami menurunkannya dengan satu penurunan."

QS 96:4 Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. (versi DEPAG RI) He Who taught (the use of) the pen (versi YUSUF ALI) Yang mengajar (manusia) dengan penggunaan pena. (versi FMI) Nun, demi kalam dan apa yang mereka tulis. (versi DEPAG RI) Nun, by the Pen and the (Record) which (men) write. (versi YUSUF ALI) Nun, demi pena dan apa yang mereka tulis. . (versi FMI)

Tanggapan saya: Di sini Kristen sama sekali tidak memahami teks ayat Al-Qur'an di atas, bahwasanya penggunaan kata membacakan dalam Bahasa Arab memiliki dua makna yang berbeda.  Ada yang membacakan dengan membaca tulisan / Teks maka dalam bahasa Arab menggunakan kata Qara-a Yaqra u = dia membaca Teks.  dan ada membacakan dalam artian membunyikan, atau berkata-kata  melafalkan tanpa membaca teks sama sekali inilah kata yang digunakan dalam kalimat Ayat Al-Qur'an di atas yaitu Yutsla, Yatslu, membacakan. (يتلي ).  Dalam bahasa Indonesia pun kita juga mengenal istilah membaca tanpa melihat teks, seperti umat Islam dalam shalat disebutkan membaca Surah Al-Fatihah. padahal saat membaca surah al-Fatihah dalam Shalat tidak melihat teks. 

Kita kenal lagi Mbah Dukun sebuah lagu Dangdut yang populer dibawakan oleh Alam. salah satu syair lagunya, Komat Kami mbah dukun baca Mantra...

nah apakah Mbah dukun waktu baca mantra dia melihat teks? kan tidak.

Ketiga: Kristen juga mengutip sebuah Hadits atau Riwayat bahwa Nabi Muhammad Pernah menghapus tulisan yang berisi perjanjian Hudaibiyah antara Nabi Muhammad dan Kafir Quraisy Mekah.

berikut kutipannya:

Sahih Muslim, Book 019, Number 4401(Lidwa No 3335),
http://id.lidwa.com/app/?k=muslim&n=3335

 (…) "Ali bin Abu Thalib pernah menuliskan perjanjian damai antara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dengan orang-orang Musyrik (Makkah) ketika perjanjian Hudaibiyyah. Ali menuliskan, "Ini adalah perjanjian yang ditulis oleh Muhammad Rasulullah." Lantas mereka berkata, "Jikalau kami tahu bahwa kamu adalah Rasulullah, tentu kami tidak akan memerangimu." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepada Ali: "Hapus kata-kata itu (tulisan 'Rasulullah')." Ali menjawab, "Aku tidak mau menghapusnya." Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang menghapusnya dengan tangannya sendiri." (…)

 # Nah ! Jika Muhamad tidak dapat membaca bagaimana ia tahu kata2 mana yang harus dihapuskan !?

 Tanggapan saya: Sekilas jika kita membaca teks Hadits di atas kita akan menyimpulkan bahwa Nabi Muhammad bisa membaca.  Padahal sebenarnya tidak, Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis, namun beliau Cerdas, saat kaum Kafir Quraisy membaca tulisan Muhammad Rasulullah, mereka lalu tidak terima dan nabi memerintahkan untuk menghapus namanya (Rasulullah ) dan Ali tidak bersedia akhirnya Nabi Menghapus kata Rasulullah di teks perjanjian tersebut. Nabi tidak bisa membaca tapi Nabi Tahu tulisan Rasulullah di teks perjanjian tersebut karena Nabi memiliki Cincin yang menjadi Stempel. dan Stempel tersebut bertuliskan Muhammad Rasulullah. Bagaimana Nabi tidak tahu tulisan Rasulullah kalau tulisan tersebut senantiasa menempel di jarinya karena tulisan tersebut terdapat dalam cincin beliau.

Keempat: Kristen juga banyak mengutip Hadits-Hadits tentang yang isinya menyebut Nabi menulis, nabi menuliskan dan seterusnya. Tanggapan saya, Teks Hadits memang menyebutkan Nabi Muhammad menulis, Nabi Muhammad Menulis, tidak ada yang salah. yang salah adalah pemahaman Kristen yang keliru ketika membaca Muhammad Menulis yang dimaksud adalah Nabi Muhammadlah yang menulis dengan tangannya sendiri. 

Nabi Muhamad tidak pernah menulis sebuah surat atau sebuah ayat atau tulisan apapun, karena yang menulis disana adalah sekertarisnya, diantaranya adalah Ali Bin Abi Thalib, Zaid Bin Tsabit dan lain sebagainya.

Dalam tradisi Arab, ketika seorang mengirimkan sebuah surat atau memberikan sebuah tulisan kepada orang lain dimana disana tertulis siapa yang mengirim atau dari siapa, maka selalu dianggap dialah yang menulis surat tersebut. Padahal yang menulis bukanlah dia.

maka jika ada kata-kata Kutiba min Muhammadin.. telah ditulis oleh Muhammad tidak berarti Nabi Muhammad lah yang menulis, tetapi yang menulisnya adalah sekertaris beliau dan Isinya bersmber dari beliau.

Kelima : Kristen juga tidak segan-segan mempersoalkan dan membandingkan makna Ummi dalam Al-Qur'an yang maknanya bisa Ummi tidak bisa baca tulis, dan Ummi bermakna tidak menerima Kitab dari Allah.

Tanggapan saya: saya tidak perlu repot-repot membahas makna Ummi, karena secara lughah (bahasa) Ummi sudah mengacu kepada Makna Tidak bisa baca tulis, adapun makna tidak mendapat atau menerima kitab Allah, itu pada konteks lain. Jumhur Ulama sepakat Nabi Buta Huruf tidak bisa baca tulis, Namun Genius. Tidak ada catatan satupun yang menyatakan secara kongkrit bahwa Nabi pernah menggunakan pena atau alat tulis dan menulis sesuatu.

ini adalah argumen yang sangat kuat yang diungkapkan para Ulama bahwa Nabi benar-benar Buta huruf.  Seandainya Nabi bisa baca tulis, niscaya ketika peristiwa perjanjian dengan orang Kafir Nabilah yang pasti lebih dulu maju untuk menulis, bukan sekertarisnya. 

Bahkan mungkin yang menulis wahyu secara langsung adalah Nabi, bukan sekertaris pencatat wahyunya.

Wallahu A'lam Bish Sawab..