Artikel yang berjudul "5 PERTANYAAN YANG MEMBUAT BOTAK KEPALA MUSLIM" termasuk artikel yang favorit di share oleh oknum-oknum kr...
Artikel yang berjudul "5 PERTANYAAN YANG MEMBUAT BOTAK KEPALA MUSLIM" termasuk artikel yang favorit di share oleh oknum-oknum kristiani yang sangat anti dengan Islam. Beberapa situs dari answering Islam, buktidansaksi, hingga kesalahanquran
bahkan beberapa blog serta grup-grup facebook tidak luput dari "penyebaran" Tulisan tersebut. Sesuai judulnya menyatakan bahwa ada 5 pertanyaan yang membuat botak kepala muslim.. kenyataanya tidak juga. Untuk mengerutkan kening saja tidak. Malah membuat tertawa muslim yang membacanya, karena tulisan tersebut menunjukan kedangkalan penulis terhadap Islam.
1)Siapa dan dimana Muhammad diangkat sebagai Rasul Allah?
Liat saja pertanyaannya saja sudah keliru..! siapa dan di mana Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam diangkat Jadi Rasul. Seharusnya pertanyaanya siapa yang mengangkat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Menjadi Rasul ALLAH dan Di Mana? jawabnya simpel... yang mengangkat Beliau adalah ALLAH Tabaroka Wa Ta'ala dan beliau diangkat menjadi Rasul Di Goa Hira ketika beliau menerima wahyu pertama kali.
2)Apakah Muhammad dan Muslim dipastikan selamat?
Jawabannya simple saja, Iya. Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Pasti Selamat. dan Muslim, benar-benar muslim yang selamat dari kekafiran dan kesyirikan maka Pasti akan selamat dan masuk surga.
3)Dimana keberadaan Muhammad saat ini?
Keberadaan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam Jasad Beliau ada di Madinah, Ruh Beliau ada di Surga, sebagaimana ruh sholihin dan syahidin berada.
4)Adakah Allah berbicara kepada Muhammad sama seperti kepada nabi2 lainnya?
Jawabannya Iya. Allah ada berfirman secara langsung kepada Para Nabi sebagaimana kepada Musa, Allah Tabaraka wa Ta'ala juga berfirman secara langsung kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pada Isra dan Mi'raj. Melalui perantara Malaikat juga. sebagaimana Abraham dalam Alkitab juga diceritakan mendapat berita dari malaikat. Luth, Maryam / Maria yang mendapat wahyu dari malaikat. Dan Nabi Muhammad juga demikian.
5)a.Manakah ayat dari Quran dimana Allah memberitahukan Muhammad dan umat Arab (bukan umat Israel) bahwa namaNya adalah “ALLAH”?
b.Manakah ayat paling awal, dimana nama “Allah” muncul di Quran?
a. Banyak, Nabi-Nabi terdahulu menyebut nama Allah sebagai Tuhan mereka. As-Shaff:5, Hudd:31, Al-A'raf : 158, Al-An'am: 19, Thaha : 19, An-Naml: 44 dan seterusnya.
b. Al-Fatihah Ayat1. di awal Al-Qur'an tertera, Bismillahirrahmanirrahim. : "dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Sulit? Bikin Botak? tidak sulit, mengerutkan kening pun tidak.
Selanjutnya saya akan memberikan tanggapan Jawaban yang mereka ciptakan sendiri yang menunjukan mereka tidak tahu Islam.
JAWABAN SEBENARNYA:
1. Semua Muslim diharuskan sepakat bahwa Muhammad ditahbiskan sebagai Nabi Allah sejak beliau diturunkan wahyu pertama di gua Hira. Bila ini tidak disepakati maka gugurlah 5 ayat pertama dari Al-Alaq (Surat 96, turun di gua Hira) sebagai wahyu, lalu merembet ke ayat-ayat lainnya! TAPI, dalam 5 ayat pertama Al-Alaq yang dibacakan Ruh (Jibril?) itu, tak ada sangkut paut apapun dengan pengangkatan Muhammad sebagai Nabi OLEH ALLAH! (atau bahkan Jibril). HOW COME? Lalu siapa yang angkat Nabi ini? Selidik punya selidik, ternyata Muhammad diangkat oleh istrinya saja (Sirat Ibn Ishaq p.60), dan ini terjadi SETELAH sejumlah ayat-ayat Allah diturunkan, termasuk surat al-Alaq tersebut. Dengan kata lain, jikalau pengangkatan oleh Siti Khadijah itu ABSAH, maka itu berarti 5 ayat pertama dari surat al-Alaq itu BUKAN WAHYU! Dan Muhammad bukan nabi Allah, melainkan nabi istrinya saja!
Penuduh tidak tahu makna Nabi dan Rasul, sehingga mereka bingung, kenapa tidak ada ayat yang berbicara pengangkatan pada ayat tersebut, tapi dimaknai sebagai pengangkatan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam sebagai Rasul Allah?
Makna Rasul dan Nabi adalah manusia yang menerima wahyu dari Allah yakni Risalah. maka dia adalah Nabi. Dan mereka yang mendapatkan perintah untuk menyampaikan firman tersebut maka mereka adalah Rasul Allah.
Maka ketika Nabi pertama kali menerima wahyu ALLAHdi Goa Hira itu adalah pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Nabi. di susul dengan surat yang turun berikutnya yang memerintahkan untuk berdakwah, menyampaikan risalah adalah pengangkatan Nabi Muhammad sebagai Rasul.
2. Banyak ayat-ayat Quran yang memberi peluang kepada Muslim untuk naik ke surga.
Tapi bagaimana Allah bisa MEMASTIKAN peluang itu kepada mereka, sementara Allah sudah terlanjur memberi jaminan dan kepastian kepada Muhammad dan semua Muslim MASUK KE NERAKA (go down to hell, QS. Maryam 19:71). Itu adalah KEPASTIAN yang sudah DITETAPKAN Allah SWT! Itu tidak main-main, sekalipun Muslim mencoba mengentengkannya, atau dikarang-karang pelbagai hadis-hadis terobosan yang tidak masuk akal, demi mencoba menina-bobokkan ancaman neraka ini. Muslim pura-pura lupa bahwa Muhammad sendiri tidak tahu akan hal-hal hari depan (Qs.6:50, Qs.7:188), dan dia mengaku terus terang:Aku tidak mengetahui apa yang akan diperbuat (Allah) terhadapku dan tidak (pula) terhadapmu” (Qs.46:9). Ini wahyu abadi! tapi Muslim lebih mempercayai Hadis Nabinya yang menjanjikan sorga yang diobralkan murah sampai kepada pezinah dan pencuri: “Sesunghuhnya, barangsiapa di antara umatku yang mati, sedangkan dia tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun, orang itu masuk surga.”
Aku (Abu Dzar) bertanya, “Sekalipun orang itu berzina dan mencuri?”
Jawab Nabi, Ya, sekalipun dia berzina dan mencuri.” (Shahih Bukhari no.647).
Sekali lagi penuduh masih bingung dengan Islam dan ajaran Islam, sehingga penuduh salah kaprah memahami ayat-ayat Al-Qur'an.
pertama: tidak ada ayat yang menyatakan umat Islam akan menjadi penghuni neraka..perhatikan kata "Penghuni", yang ada hanya ungkapan "mendatangi" silahkan cek surah Maryam : 71. Anak SD saja bisa membedakan antara orang yang masuk, mendatangi, tidak sama dengan penghuni. Masuk lapas, dengan penghuni lapas jelas beda. mendatangi penjara tidak sama dengan penghuni penjara.
Al-Qur'an dalam surah Maryam 71 menjelaskan secara singkat salah satu Fase manusia di hari Kiamat adalah semua manusia akan mendatangi neraka. yakni saat menuju surga manusia akan melintasi neraka Jahannam diatas Shirat. Bagi yang beriman dan beramal sholeh akan melewati jembatan tersebut sampai ke Surga, sementara yang Kafir, Munafiq dan seterusnya akan jatuh ke Neraka, dan kekal di dalamnya.
Kedua: Nabi Muhammad Tidak tahu perkara masa depan. Benar sekali. tiap manusia tidak ada satupun yang mengetahui masa depan, takdirnya di neraka dan disurga. Oleh karena itu Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wa Sallam tidak tahu takdir dirinya sendiri di masa yang akan datang. Akan tetapi "KEMUDIAN" Nabi diberi wahyu oleh Allah tentang kehidupan di masa yang akan datang yaitu Akhirat.
maka kemudian Nabi menjelaskan banyak hal, tentang keselamatan, kehidupan akhirat, kehidupan neraka, surga, beberapa shahabat yang dijanjikan masuk surga, siapa yang akan masuk surga tanpa Hisab, termasuk keselamatan dirinya, dan termasuk pula beliau akan memberikan syafaat kepada umat Islam di Hari Kiamat.
Jadi tidak ada yang salah dengan ayatnya, hanya penuduh yang tidak paham konteks ayat tersebut.
Ketiga: Soal surga diobral murah. di sini penuduh juga salah paham. Dalam Islam tiap manusia akan mempertanggung jawabkan setiap perbuatannya. maka dikenal ada Surga dan ada Neraka. syarat masuk Surga yaitu Beriman. maka tiap manusia yang punya Iman dalam artian Iman dalam hati, diucapkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan, maka ia adalah penghuni surga. Namun, ketika ia sudah beriman namun melakukan perbuatan dosa, maksiat, maka sebelum ia masuk surga akan masuk neraka terlebih dahulu untuk dibalas, dibersihkan dari dosa-dosanya. Semakin banyak dosanya maka semakin keras dan lama dirinya di dalam Neraka. Demikian pula bila dosanya sedikit, maka siksa di Neraka semakin ringan dan semakin cepat dirinya akan mendapatkan balasan surga.
3. Semua nabi-nabi sebelum Muhammad sudah ada di sorga. Ini menurut sumber Islam sendiri.
Yesus sudah di sorga, diraibkan Allah ke-sisiNya ketika dia mau disalibkan kaum kafir terkutuk.
Nabi-nabi lain juga sudah dijumpai Muhammad sendiri di sorga. Dijumpai ditingkat langit yang ber-beda-beda ketika beliau ber Mi’raj ke Sidratul Muntaha.
Tapi Muhammad sendiri ADA dimana saat ini? Dalam siksa kubur? Tak ada jawaban Muslim, kecuali sebagian percaya ia ada di alam Barzakh (23:100, Dinding yang membatasi), menunggu Hari Kebangkitan dengan kedatangan Isa Almasih! Kenapa disini Allah jelas-jelas mendiskriminasikan Muhammad ketimbang nabi-nabi lainnya? Apakah karena memang kenabiannya tidak pernah diangkat oleh Allah? Alias nabi hasil angkatan manusia belaka? Orang-orang berakal akan memilih Nabi yang kuburnya kosong, Nabi Yang Hidup, bukan yang mati dalam kubur, dan tak tahu juntrungnya ruhnya ada dimana. Bukankah begitu?
Penuduh tidak tahu Islam makanya bingung. di atas sudah saya jawab. Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam Jasadnya ada di Madinah, sementara Ruhnya di Surga sebagaimana Ruh para Nabi dan Rasul sertap Sholihin dan Syahidin berada di sana.
4. Allah ternyata juga tak mau bicara langsung dengan Muhammad kecuali seluruh ayat-ayatNya ditransmisikan lewat Jibril. Muslim lalu berusaha mencari dan “menemukan pembicaraan” Allah secara langsung dengan Muhammad. Mereka mengklaim bahwa hal itu terjadi sesaat di malam Mi’raj di Sidratul Muntaha. Tapi apa kata-kata Allah secara VERBATIM disitu? Muslim tak mampu menjawabnya dengan jelas! Yang jelas Mi’raj itu tak terdapat di Quran. Perkataan di Sidratul Muntaha juga pasti bukan wahyu Quran! Perjalanan Isra’-Mi’raj ke al-Aqsa itu hanya mimpi Muhammad (menurut Aisyah, istrinya), dan Muhammad sudah terbukti berdusta DUA KALI tentang Al-Aqsa.
Pertama tatkala ia berkata bahwa ada mesjid al-Aqsa disana dimana dia sempat bershalat. Padahal “mesjid/bait suci” orang Yahudi sudah dihancurkan tentara Romawi ditahun 70 M dan sejak itu tak ada tempat-suci lagi bagi orang bersembahyang disana.
Kedua, Muhammad masih berbual bahwa Al-Aqsa itu dibangun setelah EMPAT-PULUH TAHUN Baitullah Mekah dibangun oleh Ibrahim (Bukhari, Volume 4, Buku 55, Nomor 636). Tentu ini jadi lelucon terbesar!
Lagi-lagi penuduh tidak tahu Islam tapi berbicara seolah-olah tahu tentang Islam.
di atas sudah saya jelaskan perihal Nabi Muhammad yang bertemu dengan Allah dan Nabi Muhammad menerima langsung firman Allah tanpa perantara malaikat.
Sayangnya penuduh memaksakan diri untuk menyatakan peristiwa isra adalah peristiwa kebohongan. Seharusnya penuduh membaca detail Sirah tentang Isra Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Setelah Isra, kaum Kafir Quraisy tidak percaya bahwa Nabi Muhammad telah pergi ke Masjidil Aqsa dan Shalat di sana. maka mereka bertanya soal keadaan masjidil aqsa, dan Nabi menjelaskan detail kondisi masjid al-Aqsa yang hanya tinggal tiang-tiang. Jadi keliru besar kalau sebutan Masjid disini masih utuh. kemudian Soal empat puluh tahun, penuduh lagi-lagi gagal paham soal makna Nabi Ibrahim yang membangun Baitullah. Padahal Baitullah sebetulnya sudah ada jauh sebelum Ibrahim sudah ada. Nabi Ibrahim hanya mendirikan ulang.
Penuduh sangat terlihat sekali tidak tahu Al-Qur'an sampai menuduh kesana kemari. Padahal Jelas dan singkat soal Nama ALLAH.. Surah Al-Fatihah ayat 1 sudah tertera nama ALLAH.
5. Manakah ayat dari Quran dimana Allah memberitahukan Muhammad dan umat Arab (bukan umat Israel) bahwa namaNya adalah “ALLAH”? Dan manakah ayat paling awal, dimana nama “Allah” muncul di Quran?
Tak ada Muslim yang mampu menjawabnya! Karena nama itu baru muncul setelah beberapa puluh Surat awal muncul tanpa sebutan ALLAH sekalipun. Awalnya hanya disebut RABB lalu sesekali AR-RAHMAN, baru belakangan muncul nama ALLAH!Nama “Allah” semulatak muncul di Quran pada 30 surat yang paling awal. (mis. a.l. Surat 54, 55, 56, 68, 75, 78, 83, 89, 92, 93, 94, 99, 100, 105, 106, 108, 113, 114 dll.dst…). Kenapa? Karena Muhammad sangat tahu bahwa nama itu adalah nama ilah berhalanya orang-orang kafir (QS.43:87), sebagaimana ayahnya juga kafir dengan nama Abdullah (Abdi Allah). Muhammad mulanya allergi. Dia dalam keragu-raguannya semula hanya mau menyebut Rabb 978 x, Ar-Rahmân 376 x. Baru setelah tak ketemu solusi, maka ia TERPAKSA memakai nama Allah pagan tsb. Dan ini diakui sendiri oleh Dr. Quraish Shihab yang berkata dengan bahasa politis:
Kata “Allah” misalnya, tidak digunakan oleh Al-Quran, ketika pengertian semantiknya yang dipahami masyarakat jahiliah belum sesuai dengan yang dikehendaki Islam (Allah)”.
Kata yang digunakan sebagai ganti ketika itu adalah Rabbuka (Tuhanmu, hai Muhammad). Demikian terlihat pada wahyu pertama hingga surah Al-Ikhlas”.(Membumikan Al-Quran, ‘Selamat Natal Menurut Quran’, p.582).
Sungguh aneh, Allah (dan Muhammad) tersandera oleh ”waktu-semantika” untuk memunculkan namaNya yang Akbar! Padahal Dia-lah Tuhan atas waktu! Akibatnya, Allah harus diam-diam, sembunyi-sembunyi menggulirkan nama yang sudah diketahui umum itu masuk ke dalam Quran! Itu sebabnya nama tsb tidak perlu dan memang tidak dijelaskan lagi oleh Quran begitu munculnya, karena kaum Quraisy memang sudah tahu akan Allahnya. Dan sebagai akibat akhirnya, tak mungkin ada satu Muslimpun yang bisa menjawab mana ayat Quran yang pertama-tama memunculkan nama ALLAH, nama diatas segala nama, yang namun harus menjadi kerdil, tunduk dengan ”waktu-semantika” dan syirik. Nama yang diadopsi dari nama ilah pagan, tinggal SAMA-SAMA di Ka’bah yang sama, dan disembah dengan nama yang sama! Keterlaluan!
Tuduhan yang tidak nyambung berikutnya adalah nama-nama berhala disebut ALLAH. ini adalah lucu. Mana ada nama berhala di Ka'bah bernama ALLAH? di sana ada 360 berhala dan tidak ada satupun yang bernama ALLAH. Kemudian bangsa Kafir Quraisy menyembah berhala tidak berarti mereka menyembah ALLAH. mereka menyembah berhala sebagai perantara untuk mendekatkan diri mereka kepada Allah.
maka disini jelas mereka (Kafir Quraisy) pun tahu bahwa Allah adalah nama Tuhan semesta Alam. Dan tiap musim Haji mereka jelas berdoa, memanggil beribadah kepada ALLAH yang sama sekali BUKAN pada berhala yang ada di Ka'bah..
MARI KITA DISKUSI SEJENAK SEBAGAI PENUTUP.
Tentu tak ada manusia yang tahu nama pribadi Allah bilamana Allah sendiri tidak memperkenalkannya, bukan? Tetapi sepanjang Kitab-kitab Suci yang ada, hanya nama YAHWEH sajalah yang diperkenalkan Tuhan sendiri bagi umat-Nya secara langsung! Tak ada yang lain. Jadi darimana asal nama ilah-ilah lainnya kalau bukan hasil karangan/imajinasi umat para ilah juga?
Diseluruh sejarah agama, nama pribadi Tuhan HANYA dikonfirmasikan kepada seorang Musa (Kel.3: 14 ff). Tidak ada orang lainnya!
YAHWEH,… itulah namaKu untuk selama-lamanya…” (Keluaran 3:15)
“Akulah YAHWEH. Aku telah menampakkan diri kepada Abraham,
Ishak dan Yakub…” (Keluaran 6:1,2).
“Akulah YAHWEH, Elohimmu…” (Keluaran 20:2, Ulangan 5:6).
YAHWEH telah disebut 6823 kali (!) di Kitab Taurat/Perjanjian Lama. Nama itu kekal selamanya, yang nanti disandangkan kepada Yesus di dunia sebagai YEHSUA, YAHWEH Menyelamatkan. Tetapi amat aneh bahwa tidak sekalipun nama YAHWEH disebutkan atau dikaitkan oleh Muhammad dalam Quran. Bagaimana mungkin Engkau, wahai Kitabim Mubiin(Kitab Nyata, tiada yang tersembunyi di langit dan di bumi, semuanya dalam Lauhul Mahfudz, Qs.27:75)? Tidakkah nama TUHAN telah dipertukarkan oleh manusia? Tidakkah perkara sepenting itu telah terkorup oleh Muhammad yang buta aksara?
AWAS! Quran tidak memperkenalkan nama Allah-Nya kepada Muhammad dan umat Islam! Banyak Muslim tidak sadar bahwa Muhammad melakukan dua kelicikan secara diam-diam:
(a). Menghilangkan nama YAHWEH dan diubah, disesuaikan menjadi ALLAH bagi umat Arab yang pagan, yang nama ilahnya ya ALLAH juga. Ini dilakukan dengan memanfaatkan/memlintirkan kisah Taurat Musa (bagi bani Israel) kedalam konteks Islam di dalam Quran, sbb.
Taurat: “YAHWEH,… itulah namaKu…” (Keluaran 3:15)
Quran: “Sesungguhnya Aku ini adalah ALLAH” (20:14).
Kedua ayat yang berkontras ini terambil parallel dalam konteks yang sama, yaitu tentang kisah Musa ketika berbicara dengan Tuhannya yang bersuara dari api semak belukar. Ini di Mesir diantara bani Israel, bukan di Arab abad ke-7. Jadi Quran tidak pernah memperkenalkan nama Allah kepada orang Arab manapun diabad ke-7, melainkan Muhammad-lah yang membelokkannya dari kisah asli Taurat abad ke 13 Sebelum Masehi!
(b). Muhammad menggulirkan nama Allah ini secara diam-diam kedalam seluruh Quran tanpa berani diperkenalkan secara formal dan terbuka! Akibatnya -- dan buktinya sekaligus -- tidak ada seorang Muslimpun yang tahu mana ayat yang pertama-tama dari Quran yang menyebutkan nama pribadi Allah. Ayat penting itu tidak terlacak! Jadi siapakah ALLAH itu? Dari mana datangnya nama tsb? Dari bumi atau Sorga? Dapatkah nama ALLAH diketahui manusia tanpa dikenalkan oleh Dia sendiri, langsung?
KESIMPULAN:
Masih amat banyak sekali pertanyaan yang membotakkan Ulama Muslim.
Dalam kekusutannya, mereka malah memujikan Quran ini sebagai bermuatan ilahiah yang tidak terselami, ibarat samudra luas yang TIDAK HABIS DIGALI…
Maaf, itu bukan penggalian, melainkan berputar-putar dalam lautan kekusutan yang menodai kesempurnaan Quran sebagai Kitabin mubiin, sekaligus membuktikan apa hakekat sejati dari Quran sendiri menurut QURAN, yaitu:
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya” (QS.4:82)
Di sini terlihat sekali penulis juga tidak tahu apa-apa soal nama Tuhan yang benar dalam Alkitab apalagi dalam Al-Qur'an.
Jawabannya secara singkat bisa membaca tulisan berikut ini Nama Allah dalam Tanakh
Alhamdulillah terjawab juga pertanyaanya dan tidak juga membuat botak kepala saya..
Wallahu A'lam Bish-shawab.
COMMENTS