taurat injil yang ada ditangan kristen tidak asli palsu
Oleh : Ardha Candra
Debater 'legendaris' Theos Anner beberapa kali mengajukan pertanyaan
soal ini terkait adanya hadits ketika Rasulullah menghukum rajam
sepasang Yahudi yang berzinah di Madinah :
Shahih Bukhari 6988:
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami
Ismail dari Ayyub dari Nafi' dari Ibn Umar radliyallahu'anhuma berkata,
"Seorang laki-laki dan wanita Yahudi yang berzina didatangkan kepada
nabi shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi lalu bertanya kepada si Yahudi:
'Hukuman apa biasa kalian lakukan terhadap keduanya? ' Mereka menjawab,
'Kami biasanya menghukum mereka dengan menghitami wajah keduanya dan
menghinakannya.' Lantas nabi bersabda (dengan mengutip ayat): '(Maka
datangkanlah Taurat dan bacalah, jika kalian orang-orang yang benar) ',
(Qs. Ali 'Imran: 93), lantas mereka datang dan mereka katakan kepada
seseorang yang mereka percayai, 'Hai A'war bacalah! Lantas A'war membaca
hingga sampai ayat (yang berkenaan hukum perzinaan), dengan
terburu-buru ia menutupi dengan tangannya, maka Nabi menegur: 'Hai,
angkatlah tanganmu! ' Maka ia angkat tangannya. Dan ternyata yang ia
tutupi adalah ayat rajam, lantas A'war berkata, 'Hai Muhammad, kedua
orang itu wajib dirajam, hanya kami merahasiakannya di antara kami.'
Maka Nabi perintahkan agar keduanya dirajam, dan kemudian keduanya pun
dirajam. Sungguh, aku lihat yang laki-laki membungkukkan badannya ke
arah wanita untuk mencegahnya agar tidak terkena batu."
lalu
menurut dia, ini merupakan bukti kalau kitab Taurat yang ada masih asli,
sebab nabi Muhammad sendiri memakainya sebagai dasar hukum untuk
merajam Yahudi tersebut. Al-Qur'an pada ayat yang lain juga menceritakan
hal yang senada, sering disampaikan oleh mas Wisnu Sungo Kong :
"Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil, melainkan makanan yang
diharamkan oleh Israil (Yakub) untuk dirinya sendiri, sebelum Taurat
diturunkan. Katakanlah: '(Jika kamu mengatakan ada makanan yang
diharamkan, sebelum turun Taurat), maka bawalah Taurat itu, lalu bacalah
dia, jika kamu orang-orang yang yang benar'." – (QS.3:93)
Sebenarnya Al-Qur'anpun memberikan penjelasan tentang status kitab-kitab terdahulu yang ada dijaman nabi Muhammad masih hidup :
"Dan bagaimana mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, padahal mereka
mempunyai Taurat, yang di dalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka
berpaling. sesudah itu (dari putusan mu). dan mereka sungguh-sungguh,
bukan orang yang beriman." – (QS.5:43)
"Sesungguhnya, Kami telah
menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang
menerangi), yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi,
oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim
mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan
memelihara kitab-kitab Allah, dan mereka menjadi saksi terhadapnya.
Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah
kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku, dengan harga yang
sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan, menurut apa yang diturunkan
Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir." – (QS.5:44)
Semua dalil-dalil tersebut menjelaskan kepada kita bahwa bagaimana
sikap ahli kitab dalam memperlakukan Taurat dan Injil yang ada ditangan
mereka. Melalui contoh kasus tentang hukum rajam dan pengharaman
beberapa makanan, Rasulullah membongkar penipuan yang dilakukan mereka,
menyembunyikan ayat-ayat alkitab. Makanya Al-Qur'an mencela sikap
seperti ini :
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang
haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu
mengetahuinya? (Ali-Imran: 71)
Jadi apa yang disampaikan bukan
bertujuan mau menyatakan SEMUA isi alkitab waktu itu masih asli, namun
hanya pembuktian kalau pemegang kitab tersebut telah berlaku curang.
Rasulullah sendiri menasehatkan umatnya terkait bagaimana sikap
seharusnya terhadap kitab terdahulu :
Shahih Bukhari 6987: Telah
menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada
kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mubarak dari
Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata, "Ahli
kitab membaca Taurat dengan bahasa Ibrani, dan mereka menafsirkannya
dengan bahasa arab untuk pemeluk Islam." Spontan Rasulullah
Sallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jangan kalian membenarkan ahli
kitab dan jangan pula mendustakan mereka, katakan saja: 'Kami beriman
kepada Allah dan apa yang diturunkan'."
Alkitab yang sekarang
dipegang oleh non-Muslim memang sebagian memuat ajaran Musa dan Isa
Almasih yang asli dan sebagian lain palsu, bisa merupakan karangan orang
yang diungkapkan secara terang-terangan seperti surat Paulus, bisa
ditambahkan lalu mencatut nama kedua nabi tersebut, bisa juga adanya
ayat-ayat yang disembunyikan seperti yang terjadi dijaman nabi Muhammad.
Makanya dalam mensikapi hal tersebut sikap umat islam adalah tidak
membenarkan dan juga tidak menyangkal. Kalaupun ada kaum Muslim yang
berminat untuk mencari mana diantara isi alkitab yang memang asli, Allah
sudah menyampaikan caranya :
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al
Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu
kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap
kitab-kitab yang lain itu; (QS 5:48)
Namun sikap yang paling
bagus adalah tidak usah mempermasalahkan apa yang terjadi pada alkitab,
karena umat Islam sudah memiliki Al-Qur'an yang membenarkan Taurat dan
Injil, artinya isi ajaran kedua kitab terdahulu tersebut sudah dimuat
dalam Al-Qur'an. Biarlah 'keributan' tentang asli atau palsunya
ayat-ayat alkitab tersebut menjadi urusan orang Kristen dan Yahudi,
karena menyangkut keselamatan mereka sendiri. makanya ketika Allah
menyuruh nabi 'bertanya kepada ahli kitab, Dia memberikan peringatan :
Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang
Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca
kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari
Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu temasuk orang-orang yang
ragu-ragu. (Yunus: 94)
Hadits meriwayatkan disaat Rasulullah
menerima ayat ini, beliau langsung berkata :"Saya tidak ragu dan saya
tidak bertanya..". Tidak ada satu riwayatpun yang kemudian memuat nabi
Muhammad pernah bertanya kepada orang Yahudi dan Nasrani dijaman beliau.
Kesimpulan : dalil hadits dan Al-Qur'an diatas bukan mau menyatakan
adanya Taurat dan Injil yang asli dijaman Rasulullah, tapi hanya sekedar
mau membongkar kelakuan ahli kitab yang menyembunyikan dan merubah
beberapa ayat dalam kitab mereka..
COMMENTS