Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Kitab sebelum kamu.
Debaters Kristen sering mangjukan satu ayat Al-Qur'an untuk mendukung pendapat meeka bahwa umat islam seharusnya merujuk kepada alkitab untuk mencari dan mengungkapkan kebenaran ayat-ayat Al-Qur'an, ayat tersebut :
“Maka jika kamu (Muhammad) berada dalam keragu-raguan tentang apa yang Kami turunkan kepadamu, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang membaca Kitab sebelum kamu. Sesungguhnya telah datang kebenaran kepadamu dari Rabbmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu-ragu. (QS. 10:94)
Ibnu Katsir menyampaikan hadits terkait sikap nabi Muhammad ketika menerima ayat ini :
Qatadah bin Di’amah berkata, telah sampai kepada kami bahwa sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Aku tidak ragu dan aku tidak bertanya.” Begitu juga Ibnu `Abbas, Sa’id bin Jubair dan al-Hasan al-Bashri berkata: “Di sini ada pengukuhan dan berita kepada umatnya, bahwa sesungguhnya sifat Nabi mereka (Muhammad saw) telah dalam kitab-kitab terdahulu yang ada di tangan Ahli Kitab.” Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman yang artinya: “Orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka.” (QS. Al-A’raaf: 157) dan ayat seterusnya.
Jadi ayat tersebut bukanlah suatu suruhan bagi umat Islam untuk 'mengcross-check' kebenaran ayat Al-Qur'an melalui isi alkitab, tapi justru bernuansa larangan untuk bertanya kepada mereka. Kita dilarang untuk bersikap ragu-ragu tentang Al-Qur'an sehingga harus bertanya kepada ahli kitab, sekaligus merupakan informasi bahwa ahli kitab sendiri sebenarnya memegang informasi yang benar tentang nabi Muhammad dan Al-Qur'an, namun mereka menyembunyikannya.
Berkaitan dengan sikap bertanya kepada ahli kitab ini, nabi Muhammad memperkuat dengan larangan beliau :
Shahih Bukhari 6969: Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman telah mengabarkan kepada kami Syu'aib dari Azzuhri telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah bin Abdullah bahwa Abdullah bin Abbas berkata, "Wahai segenap muslimin, bagaimana kalian bertanya ahli kitab tentang sesuatu, sedang kitab kalian yang Allah turunkan kepada nabi kalian shallallahu 'alaihi wasallam adalah berita paling baru tentang Allah yang tidak dicampuri oleh sesutu apapun, dan Allah telah menceritakan kepada kalian bahwa ahli kitab mengubah-ubah kitab Allah dan merubah-rubahnya. Setelah itu mereka tulis kitab-kitab Allah dengan tangannya, dan mereka katakan, 'Ini dari Allah', yang demikian untuk mereka beli dengan harga yang sedikit, tidakkah ilmu yang datang kepada kalian melarang kalian bertanya kepada mereka? Tidak, demi Allah, tidak akan kami lihat salah seorang di antara mereka bertanya kalian tentang yang diturunkan kepada kalian."
Shahih Bukhari 6987: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Ali bin Mubarak dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata, "Ahli kitab membaca Taurat dengan bahasa Ibrani, dan mereka menafsirkannya dengan bahasa arab untuk pemeluk Islam." Spontan Rasulullah Sallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jangan kalian membenarkan ahli kitab dan jangan pula mendustakan mereka, katakan saja: 'Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan'."
Shahih Bukhari 6814: Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Basyar telah menceritakan kepada kami Usman bin Umar telah mengabarkan kepada kami Ali bin Al Mubarak dari Yahya bin Abu Katsir dari Abu Salamah dari Abu Hurairah berkata, 'Ahli kitab membaca Taurat dengan bahasa ibrani dan menafsirkannya dengan bahasa arab untuk pemeluk Islam! Spontan Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jangan kalian benarkan ahli kitab, dan jangan pula kalian mendustakannya, dan katakan saja '(Kami beriman kepada Allah, dan apa yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu) '."
Kesimpulan : Kalaupun ada dikalangan Muslim yang berusaha meneliti dan mengypas isi alkitab maka tujuannya bukanlah untuk mengkonfirmasi kebenaran Al-Qur'an, tapi untuk menunjukkan banyaknya kelemahan dan kesesatan yang dilakukan disana, firman Alllah sudah dicampur-aduk dengan hasil karangan manusia, menggabung antara yang hak dan yang bathil.
Umat Islam tidak memerlukan kitab lain untuk pedoman hidup mereka, karena sudah cukup memakai Al-Qur'an dan sunnah Rasulullah saja..
COMMENTS