APAKAH ALLAH PERLU dan BUTUH DISEMBAH IBADAH MANUSIA
Ini pertanyaan yang juga sering dilontarkan oleh orang kafir karena
mereka melihat bagaimana umat Islam melaksanakan tata-cara penyembahan
kepada Allah dengan aturan yang ketat, termasuk soal gerakan, waktu,
bacaan, dll. Selain menggugat dengan mengatakan Allah tidak butuh
disembah, juga mengajukan alasan yang seolah-olah masuk akal, bahwa
sebagai tanda penghambaan kita kepada Tuhan maka yang penting adalah
hati, mirip dengan konsep dari kalangan kebathinan.
Islam mengajarkan tata-cara penyembahan kepada Allah seperti mendirikan shalat, berpuasa, zakat, haji, dll.
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain
Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku.
(Thaahaa: 14)
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan
menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.
(Al-Bayyinah: 5)
Islam mengajarkan segala perbuatan baik yang
dilakukan dalam konteks pengabdian adalah ibadah, maka mencari nafkah,
bekerja di kantor untuk keluarga, menyingkirkan benda tajam dari
jalanan, bahkan melakukan hubungan suami-istri juga dinilai sebagai
ibadah. Diantara semua kegiatan tersebut Allah juga menetapkan beberapa
tata-cara yang dicontohkan oleh Rasulullah, tidak boleh ditambah ataupun
dikurangi, ini yang dinamakan ibadah mahdah, sedangkan perbuatan lain
disebut ibadah ghairu mahdah.
Lalu apakah Allah butuh disembah..?
tentu saja tidak karena keilahian-Nya tidak akan berkurang sedikitpun
sekalipun semua makluk ingkar kepada-Nya. Dia memberikan aturan
tata-cara penyembahan demi kepentingan kita sendiri, bermanfaat untuk
kita sendiri, sering memang hal ini tidak tertangkap oleh kemampuan
manusia untuk memahami. Secara berangsur-angsur dunia ilmu pengetahuan
kemudian mengungkapkan bagaimana manfaat ibadah tersebut ditinjau dari
berbagai aspek, jasmani dan rohani..
Menurut Lane Lexicon kata 'abada' itu berarti :
serve, worship, adore, venerate, accept the impression of a thing, obey
with submissiveness or humility, approve, apply, devote, obedience,
slave, keep to inseparably, subdue, assemble together, enslave.
melayani, ibadah, memuja, menghormati, menerima kesan dari suatu hal,
taat dengan patuh atau kerendahan hati, menyetujui, menerapkan,
mengabdikan, ketaatan, budak, terus ke tak terpisahkan, menundukkan,
berkumpul bersama, memperbudak.
COMMENTS